Manusia adalah mahkluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia juga merupakan
mahkluk Sosial yang hidupnya saling membutuhkan satu sama lain. Setiap penduduk
yang mendiami suatu wilayah pasti memiliki ke unikannya masing-masing mulai
dari suku, adat, kebiasaan serta aturan yang berlaku serta berbeda dengan masyarakat lainnya.
Indonesia sebagai Negara kepulauan yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal
Ika adalah Negara unik yang memiliki keanekaragaman suku dan Budaya yang
berbeda tetapi tetap bersatu di tengah-tengah perbedaan tersebut.
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia
mulai dari fisik, tingkah laku,kebiasaan,bahasa, budaya serta susunan
masyarakat , ternyata telah memberikan kita sebuah pengetahuan tentang perkembangan
zaman dan fenomena kehidupan budaya dan masyarakat dari waktu ke waktu sehingga
tentunya kita tidak akan pernah lupa akan sebuah perjalanan manusia dari masa
lampau hingga sekarang ini.
A. Pengertian
Antropologi
Antropologi adalah
salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti
kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi
pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Antropologi
berasal dari kata Yunani yang berarti "manusia"
atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar",
"berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial. Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana
meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama
inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi dari disiplin ilmu
kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar
manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi
sehingga metode Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan
penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal
B. Pengertian Antropologi menurut para ahli
1. David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia
2. Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan
3. Rifhi Siddiq
Antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala aspek yang terdapat pada
manusia yang terdiri dari berbagai macam konsepsi kebudayaan, tradisi, ilmu
pengetahuan, teknologi, norma, kelembagaan, seni, linguistik dan lambang
4. William A. Havilland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana
Antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek dari
manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk
rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan
tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat. Secara garis besar antropologi
antropologi memiliki cabang-cabang ilmu yang terdiri dari: A. Antropologi Fisik
1. Paleoantropologi
adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan
meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah
ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.
C. Antropologi Sosial
dan Budaya
1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah
penyebaran dan perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia
mengenal tulisan.
2.
Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang ciri
dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di dunia /
bumi.
3. Etnologi
adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan
masyarakat suku bangsa di seluruh dunia. 4. Etnopsikologi adalah ilmu yang
mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses
perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep
psikologi.
D. Sejarah
Seperti halnya sosiologi, antropologi sebagai sebuah ilmu juga mengalami tahapan-tahapan dalam
perkembangannya. Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi
menjadi empat fase sebagai berikut:
Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
Manusia dan
kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi.
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya
mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka
kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat
segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari
ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi
suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa. Bahan etnografi itu menarik
perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19
perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari
sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha
untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
Fase Kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini,
bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan
berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara
perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap
bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi
kebudayaannya
Pada fase ini,
Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk
memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan
manusia.
Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini,
negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka
membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari
bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa
Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial
negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian
menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi
tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan
kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini,
Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli
yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa
Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia
II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa
sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu
menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak
berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.
Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak
masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah
menjajah mereka selama bertahun-tahun. Proses-proses perubahan tersebut
menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk
pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman
Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp
E. Kegunaan Ilmu
Antropologi
Adapun kegunaan dari
ilmu antropologi adalah:
1. Meneliti tentang keanekaragaman masyarakat
2. Dasar untuk mengambil kebijakan dalam memecahkan masalah sosial
dimasyarakat
3. Dapat digunakan dalam merencanakan pembangunan sosial
4. Menganalisis masyarakat dan kebudayaan bangsa-bangsa yg terjajah.
5. Sebagai metode yg halus untuk mempelajari watak,kebiasaan,dan kebudayaan
masyaraka
DAFTAR PUSTAKA
Leonard
Siregar, “Antropologi dan Konsep Kebudayaan”, Blog UNAIR, diakses dari http://yuniawan.blog.unair.ac.id/files/2008/03/antokebud.pdf, tanggal 30 Maret 2013, pukul 08.36
[2] “Definisi/Pengertian Antropologi,
Objek, Tujuan, dan Cabang Ilmu Antropologi”, diakses dari http://organisasi.org/definisi-pengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi, tanggal 31 Maret 2013, pukul 19.36
[3] Ibid
[4] Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu
Antropologi, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2002), p.1-6
0 komentar:
Posting Komentar